25 Juni 2010
Setelah rencana awal Juni yang gagal karena belok ke Merapi, kali ini saya dan Deri sudah bertekad ke Cikuray. Namun, karena saya harus melakukan upacara persembahyangan 49 hari alm. Mama saya, keberangkatan kami terpisah dengan saya dari Jakarta dan Deri dari Bandung. Selesai upacara jam 9, saya terburu-buru pulang. Sialnya saya lupa beli gas dan disaat yang bersamaan ada SMS masuk dari Bram yang menanyakan kabar. Karena tidak juga mendapatkan gas akhirnya saya putuskan untuk berangkat saja dengan sisa gas seadanya yang kira-kira cukup untuk masak 2x. Jam 11 saya sudah naik bus jurusan Garut dan meninggalkan terminal, namun sopir bus masih putar balik untuk cari penumpang (tradisi Bus Garut :p). Saya putuskan untuk tidur saja untuk irit tenaga..
26 Juni 2010
SMS masuk jam 2 subuh, ternyata Deri sudah sampai terminal sedangkan saya masih di Padalarang. Akhirnya Bus masuk ke terminal Guntur jam 4, saya bertemu Deri yang tidur di masjid terminal dan menunggu pagi dengan tidur lagi depan warung yang tutup. Setelah beres Sholat subuh,sarapan,isi logistik, kami berangkat menuju Cilawu. SMS kembali masuk dan ternyata dari om Ngguh. Ternyata dia dan Bram menyusul diam-diam dengan naik Bus via Ciawi. Wew..Sesampainya di pos Pemancar sembari menunggu duet ninja tiba, saya kembali istirahat dan Deri pergi mencari air karena tidak cukup untuk kami berempat . Kira-kira jam 10, tim sudah lengkap, packing ulang pembagian beban, dan jam 10.30 kami sudah mulai mendaki.
Trek awal pendakian sudah menguji stamina, jalur menanjak curam menerobos kebun teh. 10 menit berjalan, nafas saya dah ngap-ngapan.hehe..Sepanjang kira kanan jalur pembuka ini merupakan ladang penduduk. Kami sampai batas hutan sekitar pukul 11.30. Deri dan saya buka nasi bungkus untuk makan siang di sini saking laparnya :p, sedangkan om Ngguh dan Bram isi bahan bakar untuk lokomotifnya (baca : rokok). Ternyata kami terlalu santai di sana, baru lanjut ngesot lagi jam 12.30.haha..
Jalur setelah batas hutan ga berbeda jauh dari yang sebelumnya, malah lebih parah. Terus menanjak tiada ampun. Jam 13.45 karena perut sudah minta diisi lagi, akhirnya kami gelar lapak lagi :D. Bram buka nesting dan seduh energen buat tenaga ngesot selanjutnya yang katanya om Ngguh itu trek bisa bikin dengkul ketemu jidad.weleh.. Istirahat lama lagi sambil tidur-tiduran dan tidak lupa isi bahan bakar lokomotif lagi.haha..
Kami melanjutkan ngesotnya lagi jam 14.30, dan benar saja trek nya semakin sadis, juragann.. Dari berjalan 2 langkah tarik nafas sekali, angkat dengkul ketemu jidad, sampai gaya spiderman merangkak pegang akar pohon :p. Perlahan-lahan melangkah, kami tiba juga di pos bayangan jam 4an. Sudah ada dua tenda berdiri di sana, tapi tak ada penunggunya. Kemungkinan sedang berada di puncak menunggu sunset. Kami isi bahan bakar lagi sejenak dengan susu cokelat, dan tentunya lokomotif ga ketinggalan :p.
Karena sudah dekat dengan puncak, kami makin semangat meski dihalangi 1 pohon tumbang beserta teman-temannya yg ikutan tumbang L. Mendekati puncak, saya merasakan tanah bergetar. Saya langsung cari tempat datar lalu peluk pohon kecil. Gempa pertama saya di gunung, dan semoga tak terulang lagi (*ternyata terulang lagi,gan). Jam 5.30 kami sudah sampai di puncak Cikuray. Pemandangan yang ajib, lautan awan dengan setitik matahari sore. Foto-foto, bangun tenda & beres-beres, makan malam, lanjut tidur berdesakan karena tenda yang dibawa kapasitas 4 orang.
27 Juni 2010
Jam 5 kami sudah terbangun karena suasana tenda yang kurang nyaman dan tragedi Bram pindah posisi tidur :p. Masak air untuk menghangatkan tubuh, lalu menunggu matahari terbit di dinginnya pagi saat itu. Selesai foto-foto dan bernarsis ria, lanjut sarapan dan beres-beres lagi. Ternyata kami membawa air berlebih dan memutuskan untuk menimbunnya di dalam shelter untuk rombongan sodara Nanoenk Ochon yang akan mendaki esok hari nya.
Jam 10 kami sudah rapih dan meluncur turun. Ternyata perjalanan turun juga menyiksa.haha..Sesekali ada tempat datar, tak disia-siakan duet lokomotif buat ngudud dulu. Kira-kira jam 1 siang kami sudah tiba di pos Pemancar menunggu ojeg yang sudah saya SMS di batas hutan tadi. Jam 1.30 ojeg datang, meluncur menuju Cilawu dilanjutkan dengan angkot ke terminal. Deri dan saya melanjutkan perjalanan menuju Bandung berpisah dengan Bram dan om Ngguh yang ke Jakarta. (AP)
Thanks to
- Tuhan YME
- Orang tua atas ijin dan uang saku nya
- Rekan perjalanan : Deri, Ngguh, Bram
- Rekan-rekan OANC dan lainnya atas supportnya
Estimasi Biaya :
ojeg cikuray = Rp 30.000 klo jago nawar bisa lebih murah
bus jakarta - garut ekonomi AC via cipularang = Rp 30.000 - Rp 35.000
angkot terminal Guntur - Cilawu (warna telor asin & putih, di belakang terminal) = Rp 3000
*entah knapa di pos satpam pas portal ke kebon the ini kami kena 'pajak' Rp 2500/orang + ninggalin KTP
bus jakarta - garut ekonomi AC via cipularang = Rp 30.000 - Rp 35.000
angkot terminal Guntur - Cilawu (warna telor asin & putih, di belakang terminal) = Rp 3000
*entah knapa di pos satpam pas portal ke kebon the ini kami kena 'pajak' Rp 2500/orang + ninggalin KTP
0 comments
Post a Comment